Sabtu, 22 Desember 2012

PENGARUH INDIVIDU



Pengertian kelompok adalah merupakan kumpulan dari tiap-tiap individu karena memiliki kesamaan yang sejenis. Pengaruh individu juga termasuk kedalam perilaku konsumen. Oleh sebab itu pengaruh individu dalam kelompok juga memberikan andil yang berarti. Jenis pengaruh kelompok referensi tertentu untuk alasan yaitu:
a.)   Mendapatkan pengetahuan yang berguna.
b.)   Mendapatkan ganjaran (rewards) atau menghindari hukum.
c.)   Memperoleh makna untuk membentuk, memodifikasi data mempertahankan konsep diri mereka.
Kelompok ibu-ibu PKK misalnya, mereka mempunyai kesamaan yang membuat mereka membentuk kelompok tersebut. Dalam setiap perkumpulannya terjadi interaksi antar individu yang bisa memberikan informasi. Biasanya jika ada produk murah dan bagus ibu-ibu tersebut akan secara mudah mempromosikan barang yang telah dibeli dan digunakan. Mereka akan memberikan masukan yang juga akan berdampak pada perilaku konsumen. Seperti halnya ada sebuah produk sabun cuci XYX yang sedang mengadakan promosi. Lalu akan menceritakan pengalamannya dalam menggunakan produk tersebut. Saat ibu-ibu yberada diswalayan mereka juga pasti akan melakukan uji ‘coba-coba’ jika merasa cocok akan melanjutkan untuk terus menggunakan prosuk tersebut. Pada kondisi lain, ada ibu-ibu yang tidak dengan sengaja membeli produk sabun cuci tersebut karena penasaran atas tawaran promosi yang diberikan. Pengaruh individu sangat kuat dalam memberikan informasi untuk dievalusi lebih lanjut oleh konsumennya.
Dengan kata lain bahwa kata-kata dapat mempengaruhi perilaku konsumen, ini dapat juga dilihat dari banyaknya orang pemasar memberikan iklan dalam bentuk kata-kata yang menarik perhatian konsumen. Dampak positif komunikasi inilah yang menjadi landasan dan tujuan dalam mempelajari perilaku konsumen dalam pengaruh individu.














Selasa, 18 Desember 2012

SUMBER DAYA KONSUMEN DAN PENGETAHUAN



Dalam perilaku konsumen terdapat model mempelajari sumber daya konsumen dan pengetahuan. Isi dari model tersebut adalah Sumberdaya ekonomi, Sumberdaya sementara, Sumberdaya kognitif. Kandungan pengetahuan, Oganisasi pengetahuan, Mengukur pengetahuan. Yang menandakan bahwa sumber daya konsumen merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan oleh subjek dalam menggunakan barang dan jasa. Berikut merupakan uraian dari sumber daya ekonomi, sumber daya sementara dan sumber daya kognitif:
1.)   Sumber daya ekonomi merupakan potensi sumber daya ekonomi atau lebih dikenal dengan potensi ekonomi pada dasarnya dapat diartikan sebagai sesuatu atau segala sesuatu sumber daya yang dimiliki baik yang tergolong pada sumberdaya alam (natural resources/endowment factors) maupun potensi sumberdaya manusia yang dapat memberikan manfaat (benefit) serta dapat digunakan sebagai modal dasar pembangunan ekonomi yang ketergantungan terhadap sumberdaya secara struktural harus bisa dialihkan pada sumber daya alam lain. Misalnya :
a. Penggunaan energi sinar matahari, panas bumi, atau gelombang laut termasuk angin, akan dapat mengurangi ketergantungan manusia terhadap sumberdaya alam yang tidak dapat diperbarui.
b.    Sumberdaya alam yang tidak dapat diperbarui (non-renewable or exhaustible resources).
2.)   Sumber daya sementara Waktu merupakan variable yang semakin penting dalam memahami perilaku kegiatan konsumen,karena konsumen mayoritas semakin mengalami kemiskinan akan waktu.namun demikian ada Barang yang Menggunakan Waktu yang sangat pribadi yaitu waktu senggang. Berikutnya sumber daya kognitif produk yang diklasifikasikan menurut sifat waktu konsumen disebut barang waktu atau Time Goods yang terdiri dari:
a.    Barang yang menggunakan waktu. Produk yang memerlukan pemakaian waktu dala mengkonsumsinya. Contoh: Menonton TV, Memancing, Golf, Tennis (waktu Senggang) Tidur, perawatan pribadi, pulang pergi (waktu wajib).
b.    Barang Penghemat Waktu. Produk yang menghemat waktu memungkinkan konsumen meningkatkan waktu leluasa mereka.
Contoh: oven microwave, pemotong rumput, fast food.
3.)   Sumber daya kognitif adalah kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya skema-skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya, dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam konstruktivisme. Sistem kognisi seseorang berubah dan berkembang sehingga bisa meningkat dari satu tahap ke tahap di atasnya. Proses penyesuaian tersebut dilakukan seorang individu karena ia ingin mencapai keadaan equilibrium, yaitu berupa keadaan seimbang antara struktur kognisinya dengan pengalamannya di lingkungan. Seseorang akan selalu berupaya agar keadaan seimbang tersebut selalu tercapai dengan menggunakan proses penyesuaian. Dengan demikian, kognisi seseorang berkembang bukan karena menerima pengetahuan dari luar secara pasif tapi orang tersebut secara aktif mengkonstruksi pengetahuannya.
4.)   Pengetahuan Konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk, serta pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.
Dari beberapa yang telah diuraikan dapat ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan konsumen dapat mempengaruhi sumber daya ekonomi. Ini dapat dilihat bahwa konsumen melakukan hal yang lebih efektif untuk mendapatkan brang dan jasa yang diinginkan atau dibutuhkan. Untuk itu ahli pemasar harus bisa mempelajari perilaku konsumen dari segi sumber daya yang telah diuraikan sebelumnya.





Kamis, 13 Desember 2012

SIKAP, MOTIVASI DAN KONSEP DIRI




Dalam mempelajari perilaku konsumne juga kita harus mempelajari sikap, motivasi dan konsep diri. Seorang pemasar harus mampu menganalisa dari setiap kejadian yang dilakukan oleh konsumen untuk menarik kesimpulan dan menggunakan metode yang akan digunakan untuk melakukan pemasaran nanti kedepannya. Sikap dalam perilaku konsumen ini pasti berbeda tiap-tiap orangnya, oleh karenanya ditinjau ulang untuk memahami setiap sikap yang diberikan konsumen agar produsen mengetahui secara garis besar keinginan dan kebutuhan konsumennya. Ada tiga komponen yang secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total attitude) yaitu :
a.    Kognitif (cognitive). Berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi obyek sikap. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk maka ia akan menjadi dasar seseorang mengenai apa yang dapat diharapkan dari obyek tertentu.
b.    Afektif (affective). Menyangkut masalah emosional  subyektif seseorang terhadap suatu obyek sikap.Secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki obyek tertentu.
c.    Konatif (conative). Komponen konatif atau komponen perilaku dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku dengan yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapi (Notoatmodjo ,1997).

Selanjutnya mempelajari motivasi yang dilakukan oleh konsumen dalam perilakunya terhadap produk yang dibeli. Selain sikap, motivasi juga mempengaruhi tindakan konsumen. Salah satu teori motivasi menurut Abraham Maslow (1943-1970) :
a.    Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
b.    Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
c.    Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima, memiliki)
d.    Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan serta pengakuan)
e.    Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya)

Mempelajari konsep diri, konsep diri ini dapat diambil dari perilaku konsumen yang membeli produk. Konsep diri biasanya mengandalakan kebiasaan konsumen dalam membeli sebuah produk. Seorang remaja yang menajdi konsumen pasti membeli barang-barang seperti parfum tidak mungkin membeli bumbu masak. Untuk itu konsep diri ini sudah terpogram dengan baik sesuai dengan keadaan konsumen pada saat itu.

Dalam memperkirakan perilaku konsumen dapat menggunakan data yang ada biasanya dalam bentuk kuisioner yang kemudian diolah secara ilmiah menggunakan statistik. Lalu dilakukan pembahasan agar dapat ditarik kesimpulan. Saat data yang sudah diolah disajikan dengan begitu pemasar akan lebih mudah dalam mengambil keputusan dalam memasarkan produknya.









Selasa, 11 Desember 2012

PEMBELIAN



Sering kali kita sebagai masyarakat melakukan transaksi dalam pembelian. Keadaan ini tidaklah memandang umur. Tua muda remaja dan anak-anak pun telah terbiasa melakukan transaksi ini. Namun terkadang, konsumen tidak begitu memerhatikan pengertian dari pembelian. Pembelian sendiri merupakan kegiatan yang dilakukan untuk pengadaan barang atau jasa yang dibutukan perusahaan dalam menjalankan usahanya dari pemilihan sumber sampai memperoleh barang. Pembelian yang dilakukan adalah sebagai contoh Riry pergi ketoko swalayan untuk membeli penyedap rasa. Pembelian yang dilakukan oleh Riry adalah pembelian yang bisa saja sering dilakukan olehnya. Karena pembelian ini berbeda dengan pembelian yang dilakukan dengan ‘coba-coba’ dan alternative. Ini merupakan salah satu dari bentuk proses pembelian. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelian adalah psikologis, meliputi motivasi, persepsi, belajar, kepribadian dan sikap.
3 indikator dalam proses pembelian adalah :
1.)  Adanya kebutuhan,
Kesenjangan antara factual dengan keadaan yang diinginkan konsumen. Kebutuhan ini dapat dirasakan baik melalui rangsangan dari luar maupun dari dalam konsumen seperti lapar dan haus.
2.)  Pencarian informasi sebelum pembelian
Informasi dibutuhkan sebagai alat pertimbangan dari berbagai alternative yang ada. Informasi tersebut, dikumpulkan dalam jumlah lebih dari satu yang dapat mempunyai kesamaan, melengkapi bahkan berbeda dalam keberadaannya. Persamaan informasi mendukung  daya kepercayaan dimana perbedaan memberikan alasan untuk mengevaluasi kesesuaian dengan kebutuhan maupun keinginan konsumen.
3.)  Evaluasi alternative
Perbandingan dari berbagai alternative yang tersedia sehingga diperoleh pilihan terbaik.
Konsumen yang baik biasanya memiliki alternative dalam setiap pembelian. Ini dilakukan agar pada saat barang atau produk yang biasanya dibeli sedang tidak ada maka bisa menggunakan produk yang lain. Sebenarnya dengan secara tidak sadar konsumen sudah menentukan pembelian alternatifnya. Misal, jika konsumen terbiasa makan mie XXY kemudian mie tersebut tidak ada konsumen tetap membeli mie namun bukan merk XXY. Ini akan menjadi salah satu perusahaan untuk berusaha tetap ada terjangkau oleh pasar konsumen hingga bagian terpencil sekalipun. Adapun contoh lainnya seperti, konsumen yang pergi ke supermarket hendak membeli sabun mandi, namun karena produk alternatifnya sedang melakukan promosi maka konsumen tersebut bisa saja membeli produk alternative bukan produk yang biasanya dibeli. Disisi lain, dalam keadaan akan membeli sabun ternyata ada promosi dalam pembelian pasta gigi. Konsumen yang hanya berniat membeli sabun bisa saja jadai membeli pasta gigi. Hal yang tidak mungkin terjadi bisa saja terjadi jika hal tersebut dapat menarik minat konsumen.
Sumber-sumber pembeliaan yang dilakukan konsumen beragam. Untuk itu manajer harus sigap dalam mengetahui setiap keinginan konsumennya kemudian mengemas hal tersebut kedalam bentuk yang dapat menarik perhatian konsumen seperti halnya pemberian potongan dalam promosi produk yang akan dijual.



Sabtu, 01 Desember 2012

PENGARUH KELUARGA DAN RUMAH TANGGA



Pengaruh dalam perilaku konsumen yang lain adalah pengaruh keluarga dan rumah tangga. Keluarga juga dapat mempengaruhi pola pikir, sikap, motivasi, dan kebiasaan. Tiap-tiap keluarga menggunakan sabun mandi yang berbeda-beda. Ataupun menggunakan pasta gigi yang tidak sama. Ini wajar saja, karena setiap keluarga memiliki keinginan dan kebutuhan yang berbeda pula. Pengertian keluarga menurut Wikipedia Indonesia adalah Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan. Sedangkan pengertian rumah tangga adalah suatu rumah tangga yang menggunakan pendapatan atau kekayaan dengan cara tertentu untuk memenuhi kebutuhannya. Kegiatan rumah tangga meliputi berikut ini :
a.)   Memiliki dan menyediakan faktor produksi.
b.)   Memperoleh imbalan balas jasa atas penyerahan faktor produksi yang berupa sewa, upah, bunga dan laba.
1.)   Sewa (rent) adalah balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah menyewakan tanahnya kepada pihak lain, misal perusahaan.
2.)   Upah adalah balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah mengorbankan tenaganya untuk bekerja pada perusahaan dalam produksi.
3.)   Bunga adalah balas jasa yang diteirma dari perusahaan karena telah emnggunakan sejumlah dana untuk modal usaha persuaahan dalam kegaitan produksi.
4.)   Laba (provit) adalah balas jasa yang diterima karena telah mengorbankan tenaga dan pikirannya mengelola perusahaan, sehingga kegiatan ekonomi dapat terlaksana.
Peranan rumah tangga konsumen sebagai berikut :
1.    Rumah tangga berperan sebagai pemasok faktor produksi pada perusahaan untuk kegiatan produksi.
2.    Rumah tangga sebagai pemakai (konsumen) barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan lain.
Setelah pengertian keluarga dan rumah tangga telah diuraikan maka jelaslah perbedaan diantara keduanya.
Penentu keputusan pembelian biasanya terletak kepada siapa yang akan menggunakan barang dan jasa tersebut. Jika sabun mandi, sabun cuci keputusan ada pada ibu, karena hanya ibu yang mampu untuk mengerti bagaimana cara membeli sabun cuci. Sedangkan untuk cukur jenggot, bapaklah yang menentukan pembelian. Karena bapak yang akan sering menggunakan alat tersebut. Untuk parfum, tergantung dari individu-individu yang berada didalam rumah karena tiap orang tidak sama. Variable social didalam keluarga juga berbeda. Ini dapat menentukan arah perilaku konsumen juga. Variable social ini tegantung dari individu bergaul di lingkungannya.
Konsep Family Life Cycle (FLC) merupakan alat untuk menggambarkan serangkaian tahap perkembangan kebanyakan keluarga. Cenderung perkembangan keluarga cenderung mengalami perubahan namun konsep FLC tetap merupakan alat pemasaran yang berguna. Analisis ini memungkinkan pemasar membagi keluarga dari segi serangkaian tahap sepanjang hidup sebuah unit keluarga. Untuk menggambarkan realitas berbagai macam tatanan keluarga dan gaya hidup sekarang, maka konsep FLC dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
1.    Skema FLC tradisonal
Untuk tradisional terdiri dari 5 tahap dasar :
1.)   Tahap I masa lajang, orang muda lajang hidup terpisah dari orang tua.
2.)   Tahap II, pasangan yang berbulan madu.
3.)   Tahap III, orang tua, mempunyai satu anak dan tingggal serumah.
4.)   Tahap IV, pasca-orang tua, suami istri yang sudah tua, anak-anak tidak tinggal serumah.
5.)   Tahap V, disolusi, seorang suami atau isatri yang masih hidup.
2.    Tahap-tahap FLC alternative
Tahap ini melengkapi tahap FLC trasional yang tidak bisa mewakili semuanya. Sehingga ada :
1.)   Rumah tangga keluarga dari : pasangan yang tidak mempunyai anak, pasangan terlambat menikah, orang tua tunggal, dan keluarga diprluas (misalnya anak-anak dewasa kembali kerumah untuk menghindari biaya tinggi karena mengejar karier.)
2.)   Rumah tangga bukan keluarga : pasangan tidak menikah, pasangan bercerai tanpa anak, orang lajang dan jana/duda yang sudah tua.
Perubahan struktur keluarga dan rumah tangga ini akan berdampak pada perilaku konsumen dalam membeli produk. Dengan menggunakan metode riset maka pemasar akan mendapatkan analisis yang tepat dari pengaruh keluarga dan rumah tangga dalam pembelian produk.












PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP PEMBELIAN DAN KONSUMSI



Pengaruh kebudayaan terhadap pembelian dan konsumsi juga mempengaruhi dalam perilaku konsumen. Pengertian mengenai kebudayaan menurut Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Sedangkan menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Dan menurut Wikipedia kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Dalam kalimatnya terdapat memengaruhi tingkat pengetahuan, ini menjelaskan bahwa kebudayaan juga dapat mempengaruhi pembelian dan konsumsi. Oleh sebab itu, pemasar juga harus mempelajari kebudayaan dari tiap daerahnya pada saat memasarkan produk. Kebudayaan bersifat turun temurun sehingga kuat pengaruhnya terhadap masyarakat. Kebudayaan sendiri didapatkan dari lingkungan dimana masyarakat tersebut tinggal.
Kebudayaan tiap-tiap daerah berbeda, itu sebabnya pemasar harus semakin kreatif dalam memasarkan produknya. Bisa dalam bentuk potongan harga dan promosi bentuk lainnya. Perubahan kebudayaan tidak bisa langsung dengan cepat. Pergerakannya lambat dan tidak bisa ditebak. Percampuran dari kebudayaan luar dapat juga masuk dan mempengaruhi kebudayaan tersebut. Jika pemasar salah menganalisis mengenai kebudayaan yang ada maka akan sulit barang dan jasa tersebut masuk kedalam pasar.















Minggu, 11 November 2012

PERILAKU KONSUMEN WANITA TERHADAP PRODUK MUTIARA



Kaum wanita memiliki perasaan yang lebih peka dibandingkan dengan pihak pria. Ini yang menjadikan wanita lebih menyukai keindahan dan kelembutan. Dalam memasarkan produk mutiara air tawar yang saya lakukan dengan teman-teman dikampus, hasilnya cukup menarik. Banyak wanita yang tertarik dengan gelang, cincin, kalung dan bros yang dihiasi dengan mutiara air tawar dari NTB (Nusa Tenggara Timur). Ini bisa menjadi sasaran yang baik untuk memasarkan produk. Salah satu perilaku konsumen wanita mengaku bahwa ia sangat menyukai pernak-pernik gelang yang bisa ia gunakan untuk pergi ke acara formal maupun hanya bermain dengan teman. Menjadi daya tarik untuk dianalisis bahwa membeli produk bukan hanya sekedar untuk pelengkap gaya, namun sebagai kebutuhan dalam bergaya. Ini salah satu tangkapan hasil analisis yang sangat sederhana. Jika riset ini dilakukan dengan lebih formal, maka penjualan produk pun lebih mudah untuk tepat sasaran. Wanita juga memiliki tingkat emosional tinggi dalam pembelian sebuah produk. Ini ada kaitannya dengan perilaku konsumen juga, diamana bisa dimanfaatkan untuk mengambil peluang. Wanita dalam memilih produk sebagian besar dilakukan untuk memenuhi kepuasaan bathinnya. Tidak melihat seberapa besar kegunaan dan seberapa pentingnya. Menurutnya sangat penting untuk ‘kebutuhan’ melengkapi penampilan. Semoga kedepannya bisa dilakukan riset yang bisa mendapatkan hasil yang dapat diproses lebih lanjut.

Evaluasi alternatif sebelum pembelian


Konsumen sebelum melakukan pembelian, biasanya melakukan beberapa evaluasi kecil yang tidak sadar dilakukan. Misalkan pada bulan mei konsumen membeli pasta gigi merek “OPQ” lalu pada bulan juni konsumen membeli pasti gigi yang bermerk “RST” karena pada bulan tersebut produk “RST” sedang melakukan promosi. Pada bulan juli konsumen akan sedikit melakukan evaluasi saat akan mengambil produk pasta gigi. Sebelum mengambil barang yang akan dibeli, konsumen tersebut mengingat-ingat tentang pengalamannya menggunakan kedua pasta gigi. Jika ternyata konsumen setelah melakukan evaluasi sendiri mengambil pasta gigi yang bermerk “OPQ” maka konsumen tersebut telah mengambil keputusan sebelum membeli. Ini yang biasanya dianalisis oleh para manajer perusahaan untuk membaca perilaku konsumen dari segi evaluasi alternative sebelum pembelian.

Beberapa pengertian evaluasi menurut :
1. 1. MEHRENS & LELMAN, 1978 : Evaluasi adalah suatu proses dalam merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif - alternatif keputusan.
2. 2.  I KETUT GEDE YUDANTARA : Evaluasi merupakan kelanjutan dari suatu rencana kerja yang peranannya sangat dibutuhkan karena evaluasi merupakan latihan yang memperkaya logika dan analisa.

Ditarik kesimpulan bahwa evaluasi merupakan lanjutan kegiatan proses dalam melakukan tindakan setelah melakukan tindakan sebelumnya. Konsumen dalam melakukan evaluasi akan melakukan evaluasi alternative. Misalnya dalam supermarket konsumen hanya menemukan pasta gigi selain “OPQ”, maka konsumen yang telah memiliki evaluasi alternative akan mengambil pasta gigi yang bermerk “RST” yang pada dasarnya karena telah pernah mencoba prosuk tersebut. Manajer harus bisa menaksir alternative pilihan konsumen berdasarkan produk yang dipasarkan dan kebiasaan konsumen dalam membeli produk. Setelahnya jika sudah mendapatkan taksirannya maka melakukan tindakan penyeleksian terhadap alternative pembelian dalam pengambilan keputusan.

Sumber : CARAPEDIA

PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP PEMBELIAN DAN KONSUMSI



Salah satu faktor keputusan konsumen dalam pembelian dan memilih konsumsunya adalah pengaruh kebudayaan. Kebudayaan merupakan kebiasaan yang ada pada setiap diri masyarakat yang dilakukan secara berulang dan terus-menerus. Kebudayaan khususnya di Indonesia ada banyak sekali, pertama dipengaruhi oleh masing-masing daerah, kedua dipengaruhi oleh pola pikir.

Dalam option yang pertama, kebudayaan yang dipengaruhi oleh masing-masing daerah merupakan kebudayaan yang berdasarkan sikap dan perilaku masyarakat yang berada disekelilingnya. Sebagai contoh kebiasaan orang tua untuk membeli sabun mandi bermerek “XYZ”, sejak kecil sang anak telah mengenal saat ia mandi menggunakan sabun mandi merek “XYZ” sehingga saat sudah dewasa, jika porduk tersebut masih ada dipasaran maka akan membeli sabun yang bermerek sama. Besar kemungkinan karena dipengaruhi oleh kebiasaan keluarganya menggunakan sabun “XYZ” yang menimbulkan efek kenyamanan terhadap produk tersebut.

Untuk option yang dipengaruhi oleh pola pikir adalah jika orang tersebut keluar dari lingkungan, maksudnya menemukan hal lain selain kebiasaan yang dilakukan. Ini biasanya terjadi pada masyarakat yang mengalami perpindahan dari kota asal. Saat orang tadi menggunakan sabun merek “XYZ” lalu pindah ke luar kota dan mendapatkan sabun dengan merek “ABC” dengan harga dan kualitas yang sama maka orang tersbut bisa saja berpindah jenis sabun. Keadaan ini bisa saja terjadi saat sabun merek “ABC” tidak didapatkan pada daerah yang bersangkutan, sehingga yang lebih dikenal oleh masyarakat adalah sabun bermerk “XYZ”. Pada era global seperti saat ini, pengaruh-pengaruh mudah sekali masuk kedalam kebudayaan masyarakat.

Faktor komunikasi yang lebih cepat yang menjadikan pengaruh-pengaruh kebudayaan turut serta terhadap pembelian dan konsumsi konsumen. Jelas, pengaruh kebudayaan bisa ditelaah untuk menganalisis perilaku konsumen. Manajer perusahaan menjadikan ini sebagai peluang dalam mengembangkan strategi. Apalagi di Indonesia pengaruh kebudayaan masih sangat kuat.

ALAY VS PEMASARAN


Semakin gencar tulisan-tulisan alay di Indonesia. Sebenarnya apa dasar dari kata alay yang dimaksud. Kata alay merupakan singkatan dari anak layangan, yang berarti anak kampungan alias berlebihan dan norak tidak sesuai tempat. Namun sebenarnya, alay merupakan penulisan sebuah kata dengan symbol yang tidak semestinya atau tidak pada tempatnya dengan disertai penulisan berdasarkan kecap pada mulut atau suara yang diucapkan.

Bagi beberapa orang, alay adalah hal yang menggelikan, menggelikan karena aneh untuk diucapkan. Ada lagi beberapa orang menyatakan tulisan alay menyebalkan karena susah untuk dibaca. Ada beberapa orang lagi yang mengatakan lucu karena untuk seru-seruan semata. Alay dipopulerkan oleh para remaja yang biasanya sedang mengalami pubertas. Dimana emosi untuk rasa mencoba begitu menggebu-gebu atau labil, mencoba disini berexperimen terhadap bentuk penulisan yang tidak baku.

Para menejer pemasaran melihat fenomena ini sebagai kesempatan yang unik untuk dijadikan peluang pemasaran. Saat ada beberapa orang tidak mengindahkan bahasa alay dan beberapa orang lagi menyukainya, menejer pemasaran mengambil tindakan dalam celah sempit tersebut. Iklan merupakan salah satu alat pemasaran yang digunakan untuk memasarkan produk.

Dengan iklan masyarakat lebih mudah menangkap isi maksud dan tujuan iklan produk tersebut. Rata-rata orang Indonesia melihat telivisi setiap harinya atau melewati jalanan dalam iklan berbentuk baliho. Sebagai contoh, manajer pemasaran salah satu provider membuat iklan dengan bahasa “ciyus miapah” (read : serius demi apa). Iklan ini diminati banyak orang, sehingga pada saat penjualan produk masyarakat sudah mengenali produk tersebut. Kesuksesan penjualan dipengaruhi juga oleh departemen pemasaran. Oleh karenanya orang pemasaran haruslah jago membaca peluang pasar. Dapat ditarik kesimpulan bahwa apapun yang terjadi pada era globalisasi yang selalu dikejar waktu ini harus bisa dikondisikan dengan baik. Artinya, harus bisa mengembangkan kreativitas, menggali diri dan yang terpenting go ahead! “ciyus????miapah?” | “mie ayam juga enak” XD hahahah

Kamis, 01 November 2012

PERILAKU KONSUMEN WANITA TERHADAP PRODUK MUTIARA



Kaum wanita memiliki perasaan yang lebih peka dibandingkan dengan pihak pria. Ini yang menjadikan wanita lebih menyukai keindahan dan kelembutan. Dalam memasarkan produk mutiara air tawar yang saya lakukan dengan teman-teman dikampus, hasilnya cukup menarik. Banyak wanita yang tertarik dengan gelang, cincin, kalung dan bros yang dihiasi dengan mutiara air tawar dari NTB (Nusa Tenggara Timur).

Ini bisa menjadi sasaran yang baik untuk memasarkan produk. Salah satu perilaku konsumen wanita mengaku bahwa ia sangat menyukai pernak-pernik gelang yang bisa ia gunakan untuk pergi ke acara formal maupun hanya bermain dengan teman. Menjadi daya tarik untuk dianalisis bahwa membeli produk bukan hanya sekedar untuk pelengkap gaya, namun sebagai kebutuhan dalam bergaya. Ini salah satu tangkapan hasil analisis yang sangat sederhana. Jika riset ini dilakukan dengan lebih formal, maka penjualan produk pun lebih mudah untuk tepat sasaran. Wanita juga memiliki tingkat emosional tinggi dalam pembelian sebuah produk. Ini ada kaitannya dengan perilaku konsumen juga, diamana bisa dimanfaatkan untuk mengambil peluang. Wanita dalam memilih produk sebagian besar dilakukan untuk memenuhi kepuasaan bathinnya. Tidak melihat seberapa besar kegunaan dan seberapa pentingnya. Menurutnya sangat penting untuk ‘kebutuhan’ melengkapi penampilan. Semoga kedepannya bisa dilakukan riset yang bisa mendapatkan hasil yang dapat diproses lebih lanjut.

Sabtu, 13 Oktober 2012

PENGARUH KELAS SOSIAL DAN STATUS


PENGARUH KELAS SOSIAL DAN STATUS

Kelas social dan status juga dapat mempengaruhi perilaku konsumen. Ini terlihat jelas pada pusat-pusat perbelanjaan. Pasar dapat merangkul kelas menengah kebawah sedangkan mall dapat merangkul kalangan menengah keatas. Perusahaan sebelum memasarkan produk harus mengidentifikasi produk tersebut kedalam 3 golongan, golongan keatas, golongan menengah, golongan kebawah. Saat perusahaan sudah dapat memprediksi produk yang dimaksud dapat dipasarkan.
Menurut Bilson Simamora dalam bukunya yang berjudul panduan riset perilaku konsumen, kelas social adalah susunan yang relative permanen dan teratur dalam suatu masyarakat yang anggotanya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang sama. Kelas social tidak ditentukan oleh factor tunggal seperti pendapatan tetapi diukur sebagai kombinasi pekerjaan, pendapatan, pendidikan kekayaan dan variable lainnya. Kelas social memperlihatkan preferensi produk dan merk yang berbeda. Pengukuran kelas social tidak bisa dinilai secara angka, tapi bisa dilihat dari kemampuan seseorang untuk membeli produk. Seperti contoh seorang direktur dapat membeli mobil, sedangkan penjahit dapat membeli sepeda motor saja. Kelas social bukan keadaan yang permanen, bisa berubah sewaktu-waktu menurut situasi dan kondisi. Misalkan, seorang penjahit tersebut mendapatkan hadiah 1 milyar. Maka penjahit tersebut dapat membeli sebuah mobil seperti seorang direktur. Sehingga benar dapat dikatakan bahwa pendapatan bukan merupakan penentu kelas social. Saat penjahit akan membeli mobil, penjahit tersebut menjadi target perusahaan. Dengan demikian perusahaan dapat mensegmentasi pasar dengan keadaan social, maksudnya untuk mempermudah memasarkan produk sesuai kemampuan konsumen. Sehingga perusahaan masih bisa mendapatkan kepuasaan dari konsumen atas produk yang telah dibeli.

PENGARUH SITUASI


PENGARUH SITUASI

Dalam pasar, ada hal yang disebut situasi tak terduga. Misalkan, pembeli akan membeli kebutuhan bulanan. Saat melewati lorong barang, ada promodi tentang produk diterjen sabun pencuci pakaian yang akan dibeli oleh pembeli. Promo tersebut mengatakan “beli 5 gratis 1”. Sehingga konsumen yang tadinya hanya akan membeli 3 bungkus sabun malah menjadi membeli 5 bungkus sabun agar mendapatkan gratis 1 bungkus sabun diterjen dari produk yang bersangkutan. Contoh kasus lain pada saat pemebeli tersebut berada dalam antrian kasir, pembeli yang sudah hilir mudik berbelanja melihat botol-botol minuman. Padahal pembeli tersebut tidak berniat membeli minuman. Hanya karena situasi pada saat itu pembeli sedang merasa kehauasan. Inilah situasi yang bisa menjdai salah satu strategi “mengambil hati” para konsumen. Biasanya disebut sebagai pengaruh situasi tak terduga.
Interaksi individu berkaitan erat dengan situasi. Karena individu berpegang andil dalam situasi tersebut. Jika saja pembeli tadi tidak merasa kehausan, maka tidak akan membeli botol minuman yang terpajang didekat kasir.
Disini ada ulasan mengenai tipe-tipe situasi konsumen menurut Rusell W. Belk, Pengaruh situasi dapat dipandang sebagai pengaruh yang timbul dari factor yang khusus untuk waktu dan tempat yang spesifik yang lepas dari karakteristik konsumen dan karakteristik objek . situasi konsumen dapat dipisahkan kedalam tiga jenis utama : situasi komunikasi, situasi pembelian,dan situasi pemakaian.
Situasi komunikasi
Situasi komunikasidapat didefiisikan sebagai latar dimana konsumen dihadapkan kepada komunikasi pribadi atau non pribadi. Komunikasi pribadi akan mencakupi percakapan yang mungkin diadakan oleh konsumen dengan orang lain, seperti wiraniaga atau sesama konsumen. Komunikasi non pribadi akan melibatkan spektrum luas stimulus, seperti iklan dan program serta publikasi yang berorientasi konsumen. Konsumen memperolah informasi melalui :
1.            Komunikasi lisan dengan teman, kerabat, tenaga penjual atau wiraniaga.
2.            Komunikasi non-pribadi, seperti iklan TV, radio, internet, koran, majalah, poster, billboard, dsb.
3.            Informasi diperoleh langsung dari toko melalui promosi penjualan, pengumuman, di rak dan di depan toko.
Situasi pembelian
Situasi pembelian mengacu pada latar dimana konsumen memperoleh produk dan jasa. Pengaruh situasi sangat lazim selama pembelian. Konsumen yang melihat sebuah iklan yang menawarkan barang akan tertarik dengan iklan tersebut jika iklan tersebut dinilai tidak merugikan dirinya dan barang tersebut akan berguna untuk dirinya. Contonya : seseorang membeli sebuah barang yang mendapat potongan harga, setelah melihat di spanduk yang terpasang di jalan.
Situasi pemakaian
Situasi pemakaian yang mengacu pada latar dimana konsumsi terjadi. Konsumsi produk kerap terjadi didalam latar yang sangat jauh, baik secara fisik maupun temporal, dari latar dimana prduk diperoleh.
1.            Lingkungan sosial yang mencirikan situasi pemakaian dapat mempunyai pengaruh penting pada perilaku konsumen.
2.            Waktu dimana pemakaian terjadi mungkin pula mempengaruhi perilaku konsumen. Sebagai contoh, konsumsi makanan sangat bergantung pada waktu dalam satu hari.








workshop #SocialMedia


Selasa, 12 Juni 2012

sertifikat 4


sertifikat 3


sertifikat 2


sertifikat 1



BATAS NKRI DAN PULAU-PULAU TERLUAR


BATAS WILAYAH NKRI
Indonesia mempunyai perbatasan darat dengan tiga negara tetangga, yaitu Malaysia, Papua Nugini dan Timor Leste. Sementara perbatasan laut dengan sepuluh negara tetangga, diantaranya Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Papua Nugini, Timor Leste, India, Thailand, Australia, dan Palau.

SEBARAN PULAU-PULAU TERLUAR
Berdasarkan inventarisasi yang telah dilakukan oleh DISHIDROS TNI AL, terdapat 92 pulau yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, diantaranya :
1. Pulau Simeulucut, Salaut Besar, Rawa, Rusa, Benggala dan Rondo berbatasan dengan India
2. Pulau Sentut,, Tokong Malang Baru, Damar, Mangkai, Tokong Nanas, Tokong Belayar, Tokong Boro, Semiun, Subi Kecil, Kepala, Sebatik, Gosong Makasar, Maratua, Sambit, Berhala, Batu Mandi, Iyu Kecil, dan Karimun Kecil berbatasan dengan Malaysia
3. Pulau Nipa, Pelampong, Batu berhenti, dan Nongsa berbatasan dengan Singapura
4. Pulau Sebetul, Sekatung, dan Senua berbatasan dengan Vietnam
5. Pulau Lingian, Salando, Dolangan, Bangkit, Manterawu, Makalehi, Kawalusu, Kawio, Marore, Batu Bawa Ikang, Miangas, Marampit, Intata, kakarutan dan Jiew berbatasan dengan Filipina
6. Pulau Dana, Dana (pulau ini tidak sama dengan Pulau Dana yang disebut pertama kali, terdapat kesamaan nama), Mangudu, Shopialoisa, Barung, Sekel, Panehen, Nusa Kambangan, Kolepon, Ararkula, Karaweira, Penambulai, Kultubai Utara, Kultubai Selatan, Karang, Enu, Batugoyan, Larat, Asutubun, Selaru, Batarkusu, Masela dan Meatimiarang berbatasan dengan Australia
7. Pulau Leti, Kisar, Wetar, Liran, Alor, dan Batek berbatasan dengan Timor Leste
8. Pulau Budd, Fani, Miossu, Fanildo, Bras, Bepondo danLiki berbatasan dengan Palau
9. Pulau Laag berbatasan dengan Papua Nugini
10. Pulau Manuk, Deli, Batukecil, Enggano, Mega, Sibarubaru, Sinyaunau, Simuk dan wunga berbatasan dengan samudra Hindia
Diantara 92 pulau terluar ini, ada 12 pulau yang harus mendapatkan perhatian serius dintaranya:
1. Pulau Rondo
Pulau Rondo terletak di ujung barat laut Propinsi Nangro Aceh Darussalam (NAD). Disini terdapat Titik dasar TD 177. Pulau ini adalah pulau terluar di sebelah barat wilayah Indonesia yang berbatasan dengan perairan India.
2. Pulau Berhala
Pulau Berhala terletak di perairan timur Sumatera Utara yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Di tempat ini terdapat Titik Dasar TD 184. Pulau ini menjadi sangat penting karena menjadi pulau terluar Indonesia di Selat Malaka, salah satu selat yang sangat ramai karena merupakan jalur pelayaran internasional.
3. Pulau Nipa
Pulau Nipa adalah salah satu pulau yang berbatasan langsung dengan Singapura. Secara Administratif pulau ini masuk kedalam wilayah Kelurahan Pemping Kecamatan Belakang Padang Kota Batam Propinsi Kepulauan Riau. Pulau Nipa ini tiba tiba menjadi terkenal karena beredarnya isu mengenai hilangnya/ tenggelamnya pulau ini atau hilangnya titik dasar yang ada di pulau tersebut. Hal ini memicu anggapan bahwa luas wilayah Indonesia semakin sempit.
Pada kenyataanya, Pulau Nipa memang mengalami abrasi serius akibat penambangan pasir laut di sekitarnya. Pasir pasir ini kemudian dijual untuk reklamasi pantai Singapura. Kondisi pulau yang berada di Selat Philip serta berbatasan langsung dengan Singapura disebelah utaranya ini sangat rawan dan memprihatinkan.
Pada saat air pasang maka wilayah Pulau Nipa hanya tediri dari Suar Nipa, beberapa pohon bakau dan tanggul yang menahan terjadinya abrasi. Pulau Nipa merupakan batas laut antara Indonesia dan Singapura sejak 1973, dimana terdapat Titik Referensi (TR 190) yang menjadi dasar pengukuran dan penentuan media line antara Indonesia dan Singapura. Hilangnya titik referensi ini dikhawatirkan akan menggeser batas wilayah NKRI. Pemerintah melalui DISHIDROS TNI baru-baru ini telah mennam 1000 pohon bakau, melakukan reklamasi dan telah melakukan pemetaan ulang di pulau ini, termasuk pemindahan Suar Nipa (yang dulunya tergenang air) ke tempat yang lebih tinggi.
4. Pulau Sekatung
Pulau ini merupakan pulau terluar Propinsi Kepulauan Riau di sebelah utara dan berhadapan langsung dengan Laut Cina Selatan. Di pulau ini terdapat Titik Dasar TD 030 yang menjadi Titik Dasar dalam pengukuran dan penetapan batas Indonesia dengan Vietnam.
5. Pulau Marore
Pulau ini terletak di bagian utara Propinsi Sulawesi Utara, berbatasan langsung dengan Mindanau Filipina. Di pulau ini terdapat Titik Dasar TD 055.
6. Pulau Miangas
Pulau ini terletak di bagian utara Propinsi Sulawesi Utara, berbatasan langsung dengan Pulau Mindanau Filipina. Di pulau ini terdapat Titik Dasar TD 056.
7. Pulau Fani
Pulau ini terletak Kepulauan Asia, Barat Laut Kepala Burung Propinsi Irian Jaya Barat, berbatasan langsung dengan Negara kepulauanPalau. Di pulau ini terdapat Titik Dasar TD 066.
8. Pulau Fanildo
Pulau ini terletak di Kepulauan Asia, Barat Laut Kepala Burung Propinsi Irian Jaya Barat, berbatasan langsung dengan Negara kepulauanPalau. Di pulau ini terdapat Titik Dasar TD 072.
9. Pulau Bras
Pulau ini terletak di Kepulauan Asia, Barat Laut Kepala Burung Propinsi Irian Jaya Barat, berbatasan langsung dengan Negara Kepualuan Palau. Di pulau ini terdapat Titik Dasar TD 072A.
10. Pulau Batek
Pulau ini terletak di Selat Ombai, Di pantai utara Nusa Tenggara Timur dan Oecussi Timor Leste. Dari Data yang penulis pegang, di pulau ini belum ada Titik Dasar
11. Pulau Marampit
Pulau ini terletak di bagian utara Propinsi Sulawesi Utara, berbatasan langsung dengan Pulau Mindanau Filipina. Di pulau ini terdapat Titik Dasar TD 057.
12. Pulau Dana
Pulau ini terletak di bagian selatan Propinsi Nusa Tenggara Timur, berbatasan langsung dengan Pulau Karang Ashmore Australia. Di pulau ini terdapat Titik Dasar TD 121



Nama-nama provinsi di Indonesia beserta ibukotanya


Sumatera
§  Aceh - Banda Aceh
§  Sumatera Utara - Medan
§  Sumatera Barat - Padang
§  Riau - Pekanbaru
§  Kepulauan Riau - Tanjung Pinang
§  Jambi - Jambi
§  Sumatera Selatan - Palembang
§  Kepulauan Bangka Belitung - Pangkal Pinang
§  Bengkulu - Bengkulu
§  Lampung - Bandar Lampung
Jawa
§  Daerah Khusus Ibukota Jakarta
§  Banten - Serang
§  Jawa Barat - Bandung
§  Jawa Tengah - Semarang
§  Daerah Istimewa Yogyakarta - Yogyakarta
§  Jawa Timur - Surabaya
Kepulauan Sunda Kecil
§  Bali - Denpasar
§  Nusa Tenggara Barat - Mataram
§  Nusa Tenggara Timur - Kupang
Kalimantan
§  Kalimantan Barat - Pontianak
§  Kalimantan Tengah - Palangka Raya
§  Kalimantan Selatan - Banjarmasin
§  Kalimantan Timur - Samarinda
Sulawesi
§  Sulawesi Utara - Manado
§  Gorontalo - Gorontalo
§  Sulawesi Tengah - Palu
§  Sulawesi Barat - Mamuju
§  Sulawesi Selatan - Makassar
§  Sulawesi Tenggara - Kendari
Kepulauan Maluku
§  Maluku - Ambon
§  Maluku Utara - Sofifi
Papua bagian barat
§  Papua Barat - Manokwari
§  Papua - Jayapura






sumber dari wikipedia indonesia