Sabtu, 13 Oktober 2012

PENGARUH KELAS SOSIAL DAN STATUS


PENGARUH KELAS SOSIAL DAN STATUS

Kelas social dan status juga dapat mempengaruhi perilaku konsumen. Ini terlihat jelas pada pusat-pusat perbelanjaan. Pasar dapat merangkul kelas menengah kebawah sedangkan mall dapat merangkul kalangan menengah keatas. Perusahaan sebelum memasarkan produk harus mengidentifikasi produk tersebut kedalam 3 golongan, golongan keatas, golongan menengah, golongan kebawah. Saat perusahaan sudah dapat memprediksi produk yang dimaksud dapat dipasarkan.
Menurut Bilson Simamora dalam bukunya yang berjudul panduan riset perilaku konsumen, kelas social adalah susunan yang relative permanen dan teratur dalam suatu masyarakat yang anggotanya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang sama. Kelas social tidak ditentukan oleh factor tunggal seperti pendapatan tetapi diukur sebagai kombinasi pekerjaan, pendapatan, pendidikan kekayaan dan variable lainnya. Kelas social memperlihatkan preferensi produk dan merk yang berbeda. Pengukuran kelas social tidak bisa dinilai secara angka, tapi bisa dilihat dari kemampuan seseorang untuk membeli produk. Seperti contoh seorang direktur dapat membeli mobil, sedangkan penjahit dapat membeli sepeda motor saja. Kelas social bukan keadaan yang permanen, bisa berubah sewaktu-waktu menurut situasi dan kondisi. Misalkan, seorang penjahit tersebut mendapatkan hadiah 1 milyar. Maka penjahit tersebut dapat membeli sebuah mobil seperti seorang direktur. Sehingga benar dapat dikatakan bahwa pendapatan bukan merupakan penentu kelas social. Saat penjahit akan membeli mobil, penjahit tersebut menjadi target perusahaan. Dengan demikian perusahaan dapat mensegmentasi pasar dengan keadaan social, maksudnya untuk mempermudah memasarkan produk sesuai kemampuan konsumen. Sehingga perusahaan masih bisa mendapatkan kepuasaan dari konsumen atas produk yang telah dibeli.

PENGARUH SITUASI


PENGARUH SITUASI

Dalam pasar, ada hal yang disebut situasi tak terduga. Misalkan, pembeli akan membeli kebutuhan bulanan. Saat melewati lorong barang, ada promodi tentang produk diterjen sabun pencuci pakaian yang akan dibeli oleh pembeli. Promo tersebut mengatakan “beli 5 gratis 1”. Sehingga konsumen yang tadinya hanya akan membeli 3 bungkus sabun malah menjadi membeli 5 bungkus sabun agar mendapatkan gratis 1 bungkus sabun diterjen dari produk yang bersangkutan. Contoh kasus lain pada saat pemebeli tersebut berada dalam antrian kasir, pembeli yang sudah hilir mudik berbelanja melihat botol-botol minuman. Padahal pembeli tersebut tidak berniat membeli minuman. Hanya karena situasi pada saat itu pembeli sedang merasa kehauasan. Inilah situasi yang bisa menjdai salah satu strategi “mengambil hati” para konsumen. Biasanya disebut sebagai pengaruh situasi tak terduga.
Interaksi individu berkaitan erat dengan situasi. Karena individu berpegang andil dalam situasi tersebut. Jika saja pembeli tadi tidak merasa kehausan, maka tidak akan membeli botol minuman yang terpajang didekat kasir.
Disini ada ulasan mengenai tipe-tipe situasi konsumen menurut Rusell W. Belk, Pengaruh situasi dapat dipandang sebagai pengaruh yang timbul dari factor yang khusus untuk waktu dan tempat yang spesifik yang lepas dari karakteristik konsumen dan karakteristik objek . situasi konsumen dapat dipisahkan kedalam tiga jenis utama : situasi komunikasi, situasi pembelian,dan situasi pemakaian.
Situasi komunikasi
Situasi komunikasidapat didefiisikan sebagai latar dimana konsumen dihadapkan kepada komunikasi pribadi atau non pribadi. Komunikasi pribadi akan mencakupi percakapan yang mungkin diadakan oleh konsumen dengan orang lain, seperti wiraniaga atau sesama konsumen. Komunikasi non pribadi akan melibatkan spektrum luas stimulus, seperti iklan dan program serta publikasi yang berorientasi konsumen. Konsumen memperolah informasi melalui :
1.            Komunikasi lisan dengan teman, kerabat, tenaga penjual atau wiraniaga.
2.            Komunikasi non-pribadi, seperti iklan TV, radio, internet, koran, majalah, poster, billboard, dsb.
3.            Informasi diperoleh langsung dari toko melalui promosi penjualan, pengumuman, di rak dan di depan toko.
Situasi pembelian
Situasi pembelian mengacu pada latar dimana konsumen memperoleh produk dan jasa. Pengaruh situasi sangat lazim selama pembelian. Konsumen yang melihat sebuah iklan yang menawarkan barang akan tertarik dengan iklan tersebut jika iklan tersebut dinilai tidak merugikan dirinya dan barang tersebut akan berguna untuk dirinya. Contonya : seseorang membeli sebuah barang yang mendapat potongan harga, setelah melihat di spanduk yang terpasang di jalan.
Situasi pemakaian
Situasi pemakaian yang mengacu pada latar dimana konsumsi terjadi. Konsumsi produk kerap terjadi didalam latar yang sangat jauh, baik secara fisik maupun temporal, dari latar dimana prduk diperoleh.
1.            Lingkungan sosial yang mencirikan situasi pemakaian dapat mempunyai pengaruh penting pada perilaku konsumen.
2.            Waktu dimana pemakaian terjadi mungkin pula mempengaruhi perilaku konsumen. Sebagai contoh, konsumsi makanan sangat bergantung pada waktu dalam satu hari.








workshop #SocialMedia