Indonesia memiliki banyak tempat
wisata yang secara keseluruhan belum terexpose keluar negri umumnya. Untuk itu
perlu kerja sama dan komunikasi yang lebih intim terhadap pihak-pihak yang
terkait. Misalkan pemerintah bekerja sama dengan lulusan programmer untuk
membuatkan web ditiap-tiap daerah. Pihak kepala kebudayaan dan pariwisata
daerah bekerja sama dengan masyarakat untuk mendenahkan tempat agar tidak sulit
dicari. Salah satu contohnya adalah dengan membuat 2 bahasa dari tiap-tiap
informasi yang dipasang. Contohnya adalah Jalan Pawindan atau Pawindan St. Bisa
juga peta yang terpampang dipusat kota menggunakan bilingual dalam menyebutkan
informasinya.
Disamping masyarakat belajar
menggunakan bahasa, juga agar terbiasa menggunakan bahasa inggris. Dari terbiasa
ini maka akan timbul rasa percaya diri tanpa mengurangi sedikitpun bahasa dan
kebudayaan Indonesia dari tiap-tiap daerahnya. Masyarakat juga dituntut untuk
menjaga dan, merawat, dan melestarikan yang sudah ada. Sehingga tempat
pariwisata dan segala infrastrukturnya terjaga dengan baik. Jika sektor pariwisata
diperhatikan lebih, maka akan memberikan dampak positif. Masyarakat dan
pemerintah harus menyadari penuh jika sektor pariwisata ini dapat meningkatkan
pemasukan negara, karena di Indonesia ada begitu sangat banyak tempat
pariwisata. Pun bila wisatawan yang berkunjung asing, meningkatkan nilai tukar
rupiah terhadap mata uang asing.
Untuk itu perlu adanya pengembangan
terhadap penguasaan terhadap bahasa asing maupun bentuk kerja sama antara
pemerintah dan masyarakat setempat. Semoga untuk tahun ini dan tahun
selanjutnya semakin solid kerjasamanya. Sebagai calon-calon penerus bangsa
nantinya, harus lebih memperluas daya kreasi dan inovasinya demi kelangsungan
hidup NKRI yang lebih baik dan maju tanpa mengesampingkan bahsa Indonesia,
bahasa daerah dan budaya setempat. Semoga tulisan ini dapat menginspirasi
pembaca lainnya akan sadarnya penggunaan bahasa asing dan meningkatkan
kebiasaan baik agar lebih terjaga. Maju terus bumi pertiwi! J