Konsumen
sebelum melakukan pembelian, biasanya melakukan beberapa evaluasi kecil yang
tidak sadar dilakukan. Misalkan pada bulan mei konsumen membeli pasta gigi
merek “OPQ” lalu pada bulan juni konsumen membeli pasti gigi yang bermerk “RST”
karena pada bulan tersebut produk “RST” sedang melakukan promosi. Pada bulan
juli konsumen akan sedikit melakukan evaluasi saat akan mengambil produk pasta
gigi. Sebelum mengambil barang yang akan dibeli, konsumen tersebut
mengingat-ingat tentang pengalamannya menggunakan kedua pasta gigi. Jika ternyata
konsumen setelah melakukan evaluasi sendiri mengambil pasta gigi yang bermerk “OPQ”
maka konsumen tersebut telah mengambil keputusan sebelum membeli. Ini yang
biasanya dianalisis oleh para manajer perusahaan untuk membaca perilaku
konsumen dari segi evaluasi alternative sebelum pembelian.
Beberapa
pengertian evaluasi menurut :
1. 1. MEHRENS & LELMAN, 1978 : Evaluasi adalah
suatu proses dalam merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang
sangat diperlukan untuk membuat alternatif - alternatif keputusan.
2. 2. I KETUT GEDE YUDANTARA : Evaluasi merupakan
kelanjutan dari suatu rencana kerja yang peranannya sangat dibutuhkan karena
evaluasi merupakan latihan yang memperkaya logika dan analisa.
Ditarik kesimpulan bahwa evaluasi merupakan lanjutan
kegiatan proses dalam melakukan tindakan setelah melakukan tindakan sebelumnya.
Konsumen dalam melakukan evaluasi akan melakukan evaluasi alternative. Misalnya
dalam supermarket konsumen hanya menemukan pasta gigi selain “OPQ”, maka
konsumen yang telah memiliki evaluasi alternative akan mengambil pasta gigi
yang bermerk “RST” yang pada dasarnya karena telah pernah mencoba prosuk
tersebut. Manajer harus bisa menaksir alternative pilihan konsumen berdasarkan
produk yang dipasarkan dan kebiasaan konsumen dalam membeli produk. Setelahnya jika
sudah mendapatkan taksirannya maka melakukan tindakan penyeleksian terhadap alternative
pembelian dalam pengambilan keputusan.
Sumber : CARAPEDIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar