Jumat, 29 November 2013

PEMALSUAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN “ERN”


Perushaan “ENR” pada awal tahun 2001 tampak berada sedang dipuncak. Perusahaan energy yang berkembang dengan pesat itu memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar 60 miliar dollar dan sahamnnya diperdagangkan dengan harga 80 dollar perlembar saham. Para analisis wall stret sering kali memuki inovasi dan keberhasilan manajemen perusahaan “ENR” serta merekomendasikan sahamnya. Dalam waktu kurang dari satu tahun perusahaan “ENR” mengumumkan kebangkrutannya, sahamnnya sama sekali tidak ada harganya, dan investornya kehilangan uang miliaran dollar. Kejatuhan begitu mendadak ini menimbulkan banyak Tanya dan reaksi dari kalangan investor, pengawas dan masyarakat luas atas apa yang tejadi pada perusahaan ini karena bangkrut dengan waktu yang relative singkat.
Setelah ditelusuri ditemukan bahwa perusahaan “ENR” menjamin utang yang ada pada persekutuan didalam perusahaan tersebut. Namun kewajiban ini tidak dilaporkan kepada investor. Para kritikus mengatakan ini merupakan salah satu kecerobahan perusahaan audit dan wall street karena telah merekomendasikannya. Kasusnya ini memiliki banyak komplikasi, karena tidak hanya laporan keuangan yang dimanipulasi melainkan juga atas kerja sama kedua belah pihak untuk mengatur angka yang terjadi pada laporan keuangan. Sangat disangkan, karena akibat dari kedua belah pihak ini, banyak orang yang kehilangan uangnya dan merugi. Kecurangan ini mengakibatkan hancurnya kredibiltas perusahaan “ENR” dan hengkangnya para pelanggan. Kondisi ini didukung karena laporan keuangan yang dilaporkan oleh penipuan akuntansi yang bersistematis, terlembaga dan direncanakan secara kreatif. Ya sesuai dengan julukan yang diberikan pada awal tahun yaitu ‘inovatif’. Perusahaan ini masih ada sekarang dan mengoprasikan segelintir asset penting lainnya.
Pembelajarannya yang diambil dari bentuk bisnis yang tidak beretika adalah melakukan manipulasi angka pada laporan keuangan yang digunakan para investor dalam menanamkan modalnya. Analisis dari kasus ini adalah penggunaan laporan keuangan ini tidak digunakan sewajarnya, para auditor sekalipun ikut turut serta membantu perusahaan untuk mengubah angka pada laporan keuangan yang diterbitkan kepada para investor. Penggunaan laporan keuangan harusnya digunakan pada jalurnya, agar tidak terjadi kecemasan dan kurangnya rasa percaya kepada perusahaan dari para investor yang akan menanamkan modalnya. Jika ada hal yang tidak dilaporkan dalam laporan keuangan akan memberikan dampak yang tidak baik untuk kedepannya. Pembelajaran yang sangat banyak dari kasus perusahaan “ENR” semoga kedepannya, sebagai mahasiswa khususnya dan masyarakat umumnya selalu mengedepankan kejujuran dan bersikap sabar dalam menghadapi kehidupan, baik dalam bisnis sekalipun.




Sumber berita : BBCnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar