Perushaan
“ENR” pada awal tahun 2001 tampak berada sedang dipuncak. Perusahaan energy yang
berkembang dengan pesat itu memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar 60 miliar
dollar dan sahamnnya diperdagangkan dengan harga 80 dollar perlembar saham. Para
analisis wall stret sering kali memuki inovasi dan keberhasilan manajemen
perusahaan “ENR” serta merekomendasikan sahamnya. Dalam waktu kurang dari satu
tahun perusahaan “ENR” mengumumkan kebangkrutannya, sahamnnya sama sekali tidak
ada harganya, dan investornya kehilangan uang miliaran dollar. Kejatuhan begitu
mendadak ini menimbulkan banyak Tanya dan reaksi dari kalangan investor,
pengawas dan masyarakat luas atas apa yang tejadi pada perusahaan ini karena
bangkrut dengan waktu yang relative singkat.
Setelah
ditelusuri ditemukan bahwa perusahaan “ENR” menjamin utang yang ada pada
persekutuan didalam perusahaan tersebut. Namun kewajiban ini tidak dilaporkan
kepada investor. Para kritikus mengatakan ini merupakan salah satu kecerobahan
perusahaan audit dan wall street karena telah merekomendasikannya. Kasusnya ini
memiliki banyak komplikasi, karena tidak hanya laporan keuangan yang
dimanipulasi melainkan juga atas kerja sama kedua belah pihak untuk mengatur
angka yang terjadi pada laporan keuangan. Sangat disangkan, karena akibat dari
kedua belah pihak ini, banyak orang yang kehilangan uangnya dan merugi. Kecurangan
ini mengakibatkan hancurnya kredibiltas perusahaan “ENR” dan hengkangnya para
pelanggan. Kondisi ini didukung karena laporan keuangan yang dilaporkan oleh
penipuan akuntansi yang bersistematis, terlembaga dan direncanakan secara
kreatif. Ya sesuai dengan julukan yang diberikan pada awal tahun yaitu ‘inovatif’.
Perusahaan ini masih ada sekarang dan mengoprasikan segelintir asset penting
lainnya.
Pembelajarannya
yang diambil dari bentuk bisnis yang tidak beretika adalah melakukan manipulasi
angka pada laporan keuangan yang digunakan para investor dalam menanamkan
modalnya. Analisis dari kasus ini adalah penggunaan laporan keuangan ini tidak
digunakan sewajarnya, para auditor sekalipun ikut turut serta membantu
perusahaan untuk mengubah angka pada laporan keuangan yang diterbitkan kepada
para investor. Penggunaan laporan keuangan harusnya digunakan pada jalurnya,
agar tidak terjadi kecemasan dan kurangnya rasa percaya kepada perusahaan dari
para investor yang akan menanamkan modalnya. Jika ada hal yang tidak dilaporkan
dalam laporan keuangan akan memberikan dampak yang tidak baik untuk kedepannya.
Pembelajaran yang sangat banyak dari kasus perusahaan “ENR” semoga kedepannya,
sebagai mahasiswa khususnya dan masyarakat umumnya selalu mengedepankan
kejujuran dan bersikap sabar dalam menghadapi kehidupan, baik dalam bisnis
sekalipun.
Sumber
berita : BBCnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar