Sabtu, 01 Desember 2012

PENGARUH KELUARGA DAN RUMAH TANGGA



Pengaruh dalam perilaku konsumen yang lain adalah pengaruh keluarga dan rumah tangga. Keluarga juga dapat mempengaruhi pola pikir, sikap, motivasi, dan kebiasaan. Tiap-tiap keluarga menggunakan sabun mandi yang berbeda-beda. Ataupun menggunakan pasta gigi yang tidak sama. Ini wajar saja, karena setiap keluarga memiliki keinginan dan kebutuhan yang berbeda pula. Pengertian keluarga menurut Wikipedia Indonesia adalah Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan. Sedangkan pengertian rumah tangga adalah suatu rumah tangga yang menggunakan pendapatan atau kekayaan dengan cara tertentu untuk memenuhi kebutuhannya. Kegiatan rumah tangga meliputi berikut ini :
a.)   Memiliki dan menyediakan faktor produksi.
b.)   Memperoleh imbalan balas jasa atas penyerahan faktor produksi yang berupa sewa, upah, bunga dan laba.
1.)   Sewa (rent) adalah balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah menyewakan tanahnya kepada pihak lain, misal perusahaan.
2.)   Upah adalah balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah mengorbankan tenaganya untuk bekerja pada perusahaan dalam produksi.
3.)   Bunga adalah balas jasa yang diteirma dari perusahaan karena telah emnggunakan sejumlah dana untuk modal usaha persuaahan dalam kegaitan produksi.
4.)   Laba (provit) adalah balas jasa yang diterima karena telah mengorbankan tenaga dan pikirannya mengelola perusahaan, sehingga kegiatan ekonomi dapat terlaksana.
Peranan rumah tangga konsumen sebagai berikut :
1.    Rumah tangga berperan sebagai pemasok faktor produksi pada perusahaan untuk kegiatan produksi.
2.    Rumah tangga sebagai pemakai (konsumen) barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan lain.
Setelah pengertian keluarga dan rumah tangga telah diuraikan maka jelaslah perbedaan diantara keduanya.
Penentu keputusan pembelian biasanya terletak kepada siapa yang akan menggunakan barang dan jasa tersebut. Jika sabun mandi, sabun cuci keputusan ada pada ibu, karena hanya ibu yang mampu untuk mengerti bagaimana cara membeli sabun cuci. Sedangkan untuk cukur jenggot, bapaklah yang menentukan pembelian. Karena bapak yang akan sering menggunakan alat tersebut. Untuk parfum, tergantung dari individu-individu yang berada didalam rumah karena tiap orang tidak sama. Variable social didalam keluarga juga berbeda. Ini dapat menentukan arah perilaku konsumen juga. Variable social ini tegantung dari individu bergaul di lingkungannya.
Konsep Family Life Cycle (FLC) merupakan alat untuk menggambarkan serangkaian tahap perkembangan kebanyakan keluarga. Cenderung perkembangan keluarga cenderung mengalami perubahan namun konsep FLC tetap merupakan alat pemasaran yang berguna. Analisis ini memungkinkan pemasar membagi keluarga dari segi serangkaian tahap sepanjang hidup sebuah unit keluarga. Untuk menggambarkan realitas berbagai macam tatanan keluarga dan gaya hidup sekarang, maka konsep FLC dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
1.    Skema FLC tradisonal
Untuk tradisional terdiri dari 5 tahap dasar :
1.)   Tahap I masa lajang, orang muda lajang hidup terpisah dari orang tua.
2.)   Tahap II, pasangan yang berbulan madu.
3.)   Tahap III, orang tua, mempunyai satu anak dan tingggal serumah.
4.)   Tahap IV, pasca-orang tua, suami istri yang sudah tua, anak-anak tidak tinggal serumah.
5.)   Tahap V, disolusi, seorang suami atau isatri yang masih hidup.
2.    Tahap-tahap FLC alternative
Tahap ini melengkapi tahap FLC trasional yang tidak bisa mewakili semuanya. Sehingga ada :
1.)   Rumah tangga keluarga dari : pasangan yang tidak mempunyai anak, pasangan terlambat menikah, orang tua tunggal, dan keluarga diprluas (misalnya anak-anak dewasa kembali kerumah untuk menghindari biaya tinggi karena mengejar karier.)
2.)   Rumah tangga bukan keluarga : pasangan tidak menikah, pasangan bercerai tanpa anak, orang lajang dan jana/duda yang sudah tua.
Perubahan struktur keluarga dan rumah tangga ini akan berdampak pada perilaku konsumen dalam membeli produk. Dengan menggunakan metode riset maka pemasar akan mendapatkan analisis yang tepat dari pengaruh keluarga dan rumah tangga dalam pembelian produk.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar