Pengaruh
kebudayaan terhadap pembelian dan konsumsi juga mempengaruhi dalam perilaku
konsumen. Pengertian mengenai
kebudayaan menurut Herskovits memandang
kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi
yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Sedangkan menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian
nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur
sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual
dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Dan menurut Wikipedia kebudayaan
adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat
pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Dalam kalimatnya terdapat memengaruhi tingkat pengetahuan, ini menjelaskan
bahwa kebudayaan juga dapat mempengaruhi pembelian dan konsumsi. Oleh sebab
itu, pemasar juga harus mempelajari kebudayaan dari tiap daerahnya pada saat
memasarkan produk. Kebudayaan bersifat turun temurun sehingga kuat pengaruhnya
terhadap masyarakat. Kebudayaan sendiri didapatkan dari lingkungan dimana
masyarakat tersebut tinggal.
Kebudayaan tiap-tiap daerah berbeda, itu sebabnya
pemasar harus semakin kreatif dalam memasarkan produknya. Bisa dalam bentuk
potongan harga dan promosi bentuk lainnya. Perubahan kebudayaan tidak bisa
langsung dengan cepat. Pergerakannya lambat dan tidak bisa ditebak. Percampuran
dari kebudayaan luar dapat juga masuk dan mempengaruhi kebudayaan tersebut. Jika
pemasar salah menganalisis mengenai kebudayaan yang ada maka akan sulit barang
dan jasa tersebut masuk kedalam pasar.
sumber : wikipedia indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar