Dalam mempelajari perilaku konsumne juga kita harus
mempelajari sikap, motivasi dan konsep diri. Seorang pemasar harus mampu
menganalisa dari setiap kejadian yang dilakukan oleh konsumen untuk menarik
kesimpulan dan menggunakan metode yang akan digunakan untuk melakukan pemasaran
nanti kedepannya. Sikap dalam perilaku konsumen ini pasti berbeda tiap-tiap
orangnya, oleh karenanya ditinjau ulang untuk memahami setiap sikap yang
diberikan konsumen agar produsen mengetahui secara garis besar keinginan dan
kebutuhan konsumennya. Ada tiga komponen yang secara bersama-sama membentuk
sikap yang utuh (total attitude) yaitu :
a.
Kognitif (cognitive).
Berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi
obyek sikap. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk maka ia akan menjadi dasar
seseorang mengenai apa yang dapat diharapkan dari obyek tertentu.
b.
Afektif (affective).
Menyangkut masalah emosional subyektif seseorang terhadap suatu obyek
sikap.Secara umum komponen ini disamakan dengan
perasaan yang dimiliki obyek tertentu.
c.
Konatif (conative).
Komponen konatif atau komponen perilaku dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana
perilaku atau kecenderungan berperilaku dengan yang ada dalam diri seseorang
berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapi (Notoatmodjo ,1997).
Selanjutnya mempelajari motivasi yang dilakukan oleh
konsumen dalam perilakunya terhadap produk yang dibeli. Selain sikap, motivasi
juga mempengaruhi tindakan konsumen. Salah satu teori motivasi menurut Abraham
Maslow (1943-1970) :
a.
Kebutuhan
fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
b.
Kebutuhan
rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
c.
Kebutuhan
akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima,
memiliki)
d.
Kebutuhan
akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan serta
pengakuan)
e.
Kebutuhan
aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan menjelajahi;
kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan; kebutuhan
aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya)
Mempelajari
konsep diri, konsep diri ini dapat diambil dari perilaku konsumen yang membeli
produk. Konsep diri biasanya mengandalakan kebiasaan konsumen dalam membeli
sebuah produk. Seorang remaja yang menajdi konsumen pasti membeli barang-barang
seperti parfum tidak mungkin membeli bumbu masak. Untuk itu konsep diri ini
sudah terpogram dengan baik sesuai dengan keadaan konsumen pada saat itu.
Dalam memperkirakan
perilaku konsumen dapat menggunakan data yang ada biasanya dalam bentuk
kuisioner yang kemudian diolah secara ilmiah menggunakan statistik. Lalu dilakukan
pembahasan agar dapat ditarik kesimpulan. Saat data yang sudah diolah disajikan
dengan begitu pemasar akan lebih mudah dalam mengambil keputusan dalam
memasarkan produknya.
sumber : edukasi.kompasiana.com, teori motivasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar