Kamis, 13 Desember 2012

SIKAP, MOTIVASI DAN KONSEP DIRI




Dalam mempelajari perilaku konsumne juga kita harus mempelajari sikap, motivasi dan konsep diri. Seorang pemasar harus mampu menganalisa dari setiap kejadian yang dilakukan oleh konsumen untuk menarik kesimpulan dan menggunakan metode yang akan digunakan untuk melakukan pemasaran nanti kedepannya. Sikap dalam perilaku konsumen ini pasti berbeda tiap-tiap orangnya, oleh karenanya ditinjau ulang untuk memahami setiap sikap yang diberikan konsumen agar produsen mengetahui secara garis besar keinginan dan kebutuhan konsumennya. Ada tiga komponen yang secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total attitude) yaitu :
a.    Kognitif (cognitive). Berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi obyek sikap. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk maka ia akan menjadi dasar seseorang mengenai apa yang dapat diharapkan dari obyek tertentu.
b.    Afektif (affective). Menyangkut masalah emosional  subyektif seseorang terhadap suatu obyek sikap.Secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki obyek tertentu.
c.    Konatif (conative). Komponen konatif atau komponen perilaku dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku dengan yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapi (Notoatmodjo ,1997).

Selanjutnya mempelajari motivasi yang dilakukan oleh konsumen dalam perilakunya terhadap produk yang dibeli. Selain sikap, motivasi juga mempengaruhi tindakan konsumen. Salah satu teori motivasi menurut Abraham Maslow (1943-1970) :
a.    Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
b.    Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
c.    Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima, memiliki)
d.    Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan serta pengakuan)
e.    Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya)

Mempelajari konsep diri, konsep diri ini dapat diambil dari perilaku konsumen yang membeli produk. Konsep diri biasanya mengandalakan kebiasaan konsumen dalam membeli sebuah produk. Seorang remaja yang menajdi konsumen pasti membeli barang-barang seperti parfum tidak mungkin membeli bumbu masak. Untuk itu konsep diri ini sudah terpogram dengan baik sesuai dengan keadaan konsumen pada saat itu.

Dalam memperkirakan perilaku konsumen dapat menggunakan data yang ada biasanya dalam bentuk kuisioner yang kemudian diolah secara ilmiah menggunakan statistik. Lalu dilakukan pembahasan agar dapat ditarik kesimpulan. Saat data yang sudah diolah disajikan dengan begitu pemasar akan lebih mudah dalam mengambil keputusan dalam memasarkan produknya.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar