Selasa, 11 Desember 2012

PEMBELIAN



Sering kali kita sebagai masyarakat melakukan transaksi dalam pembelian. Keadaan ini tidaklah memandang umur. Tua muda remaja dan anak-anak pun telah terbiasa melakukan transaksi ini. Namun terkadang, konsumen tidak begitu memerhatikan pengertian dari pembelian. Pembelian sendiri merupakan kegiatan yang dilakukan untuk pengadaan barang atau jasa yang dibutukan perusahaan dalam menjalankan usahanya dari pemilihan sumber sampai memperoleh barang. Pembelian yang dilakukan adalah sebagai contoh Riry pergi ketoko swalayan untuk membeli penyedap rasa. Pembelian yang dilakukan oleh Riry adalah pembelian yang bisa saja sering dilakukan olehnya. Karena pembelian ini berbeda dengan pembelian yang dilakukan dengan ‘coba-coba’ dan alternative. Ini merupakan salah satu dari bentuk proses pembelian. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelian adalah psikologis, meliputi motivasi, persepsi, belajar, kepribadian dan sikap.
3 indikator dalam proses pembelian adalah :
1.)  Adanya kebutuhan,
Kesenjangan antara factual dengan keadaan yang diinginkan konsumen. Kebutuhan ini dapat dirasakan baik melalui rangsangan dari luar maupun dari dalam konsumen seperti lapar dan haus.
2.)  Pencarian informasi sebelum pembelian
Informasi dibutuhkan sebagai alat pertimbangan dari berbagai alternative yang ada. Informasi tersebut, dikumpulkan dalam jumlah lebih dari satu yang dapat mempunyai kesamaan, melengkapi bahkan berbeda dalam keberadaannya. Persamaan informasi mendukung  daya kepercayaan dimana perbedaan memberikan alasan untuk mengevaluasi kesesuaian dengan kebutuhan maupun keinginan konsumen.
3.)  Evaluasi alternative
Perbandingan dari berbagai alternative yang tersedia sehingga diperoleh pilihan terbaik.
Konsumen yang baik biasanya memiliki alternative dalam setiap pembelian. Ini dilakukan agar pada saat barang atau produk yang biasanya dibeli sedang tidak ada maka bisa menggunakan produk yang lain. Sebenarnya dengan secara tidak sadar konsumen sudah menentukan pembelian alternatifnya. Misal, jika konsumen terbiasa makan mie XXY kemudian mie tersebut tidak ada konsumen tetap membeli mie namun bukan merk XXY. Ini akan menjadi salah satu perusahaan untuk berusaha tetap ada terjangkau oleh pasar konsumen hingga bagian terpencil sekalipun. Adapun contoh lainnya seperti, konsumen yang pergi ke supermarket hendak membeli sabun mandi, namun karena produk alternatifnya sedang melakukan promosi maka konsumen tersebut bisa saja membeli produk alternative bukan produk yang biasanya dibeli. Disisi lain, dalam keadaan akan membeli sabun ternyata ada promosi dalam pembelian pasta gigi. Konsumen yang hanya berniat membeli sabun bisa saja jadai membeli pasta gigi. Hal yang tidak mungkin terjadi bisa saja terjadi jika hal tersebut dapat menarik minat konsumen.
Sumber-sumber pembeliaan yang dilakukan konsumen beragam. Untuk itu manajer harus sigap dalam mengetahui setiap keinginan konsumennya kemudian mengemas hal tersebut kedalam bentuk yang dapat menarik perhatian konsumen seperti halnya pemberian potongan dalam promosi produk yang akan dijual.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar