Sering
kali kita sebagai masyarakat melakukan transaksi dalam pembelian. Keadaan ini
tidaklah memandang umur. Tua muda remaja dan anak-anak pun telah terbiasa
melakukan transaksi ini. Namun terkadang, konsumen tidak begitu memerhatikan
pengertian dari pembelian. Pembelian sendiri merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk pengadaan barang atau jasa yang dibutukan perusahaan dalam menjalankan
usahanya dari pemilihan sumber sampai memperoleh barang. Pembelian yang
dilakukan adalah sebagai contoh Riry pergi ketoko swalayan untuk membeli
penyedap rasa. Pembelian yang dilakukan oleh Riry adalah pembelian yang bisa
saja sering dilakukan olehnya. Karena pembelian ini berbeda dengan pembelian
yang dilakukan dengan ‘coba-coba’ dan alternative. Ini merupakan salah satu
dari bentuk proses pembelian. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelian
adalah psikologis, meliputi motivasi, persepsi, belajar, kepribadian dan sikap.
3 indikator dalam proses
pembelian adalah :
1.) Adanya
kebutuhan,
Kesenjangan
antara factual dengan keadaan yang diinginkan konsumen. Kebutuhan ini dapat
dirasakan baik melalui rangsangan dari luar maupun dari dalam konsumen seperti
lapar dan haus.
2.) Pencarian
informasi sebelum pembelian
Informasi
dibutuhkan sebagai alat pertimbangan dari berbagai alternative yang ada. Informasi
tersebut, dikumpulkan dalam jumlah lebih dari satu yang dapat mempunyai
kesamaan, melengkapi bahkan berbeda dalam keberadaannya. Persamaan informasi
mendukung daya kepercayaan dimana
perbedaan memberikan alasan untuk mengevaluasi kesesuaian dengan kebutuhan
maupun keinginan konsumen.
3.) Evaluasi
alternative
Perbandingan
dari berbagai alternative yang tersedia sehingga diperoleh pilihan terbaik.
Konsumen yang baik biasanya
memiliki alternative dalam setiap pembelian. Ini dilakukan agar pada saat
barang atau produk yang biasanya dibeli sedang tidak ada maka bisa menggunakan
produk yang lain. Sebenarnya dengan secara tidak sadar konsumen sudah
menentukan pembelian alternatifnya. Misal, jika konsumen terbiasa makan mie XXY
kemudian mie tersebut tidak ada konsumen tetap membeli mie namun bukan merk
XXY. Ini akan menjadi salah satu perusahaan untuk berusaha tetap ada terjangkau
oleh pasar konsumen hingga bagian terpencil sekalipun. Adapun contoh lainnya
seperti, konsumen yang pergi ke supermarket hendak membeli sabun mandi, namun
karena produk alternatifnya sedang melakukan promosi maka konsumen tersebut
bisa saja membeli produk alternative bukan produk yang biasanya dibeli. Disisi lain,
dalam keadaan akan membeli sabun ternyata ada promosi dalam pembelian pasta
gigi. Konsumen yang hanya berniat membeli sabun bisa saja jadai membeli pasta
gigi. Hal yang tidak mungkin terjadi bisa saja terjadi jika hal tersebut dapat
menarik minat konsumen.
Sumber-sumber
pembeliaan yang dilakukan konsumen beragam. Untuk itu manajer harus sigap dalam
mengetahui setiap keinginan konsumennya kemudian mengemas hal tersebut kedalam
bentuk yang dapat menarik perhatian konsumen seperti halnya pemberian potongan
dalam promosi produk yang akan dijual.
sumber : oeconomicus.files.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar